Aksi Prajurit TNI-AD Latihan Tempur Di Obyek Vital Kota Tegal

Prajurit TNI-AD Kodam IV Diponegoro melakukan latpurkota di Kota Tegal. /Arah Pantura

ARAH PANTURA, TEGAL – Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Kodam IV Diponegoro diterjunkan di Kota Tegal untuk kegiatan latihan pertempuran kota (Latpurkota) sebagai untuk melihat kesiapan dan kemampuan prajurit, Sabtu (12/3) pagi

Saat latihan digelar, terlihat adanya sekelompok musuh yang berhasil
menduduki dan menyandera salah seorang pejabat di Kota Tegal. Termasuk kelompok teror yang berhasil menguasai sejumlah obyek vital .

Mengetahui ancaman itu, prajurit TNI-AD dari Kodam IV Diponegoro langsung terjun untuk membebaskan Kota. Mereka berencana untuk memukul mundur dan kembali menguasai wilayah.

Sebelum itu dilakukan, pasukan TNI-AD mengevakuasi warga sipil terlebih dulu untuk menghindari jatuhnya korban. Berkat kesigapan para prajurit dari berbagai satuan itu, Kota Tegal akhirnya berhasil dibebaskan dari sekelompok teror.

Danrem 071/WK Kolonel Inf. Dwi Lagan Safrudin usai kegiatan, mengatakan apel gelar pasukan digelar untuk mengetahui kesiapan prajurit di satuan Kodam IV/Diponegoro. Kemudian, untuk Latpurkota merupakan kegiatan latihan dalam satuan untuk membina kemampuan anggota.

“Latpurkota ini untuk membina kemampuan satuan khususnya di wilayah Kodam IV Diponegoro,”jelasnya.

Menurut Danrem, berbicara tentang spektrum ancaman kedepan, maka perlu disiapkan kemampuan personel. Sehingga, segala bentuk ancaman harus bisa diatasi.

“Pada kegiatan ini, kita melibatkan 900 orang yang terdiri dari berbagai satuan,” ungkapnya.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan pihaknya menyampaikan terimakasih terhadap jajaran Kodam IV Diponegoro. Sebab, telah memberikan kepercayaan kepada Kota Tegal sebagai tempat penyelenggaraan Latpurkota.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada jajaran Kodam IV Diponegoro. Karena ini adalah kesempatan yang baik, Kota Tegal dijadikan tempat latihan tempur kota,”kata Wali Kota Tegal.

BACA JUGA :  Viral Video Pria Naik Motor Curi BH di Desa Pakijangan Bulakamba

Sebelumnya, Pangdam IV Diponegoro Mayjend Rudianto dalam sambutannya yang dibacakan Danrem menyebut Jawa Tengah merupakan barometer Indonesia. Karena apapun yang terjadi di baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya dan pertahanan keamanan pasti akan berpengaruh terhadap situasi nasional.

“Jumlah penduduk yang cukup besar dan terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras jika tidak dikelola dengan baik, juga sangat berpotensi menimbulkan konflik, apalagi disinyalir cukup banyak kelompok radikal yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah,”katanya.

Makanya, harus diantisipasi setiap potensi ancaman yang mengarah pada berkembangnya paham Radikalisme dan kemungkinan terjadinya aksi-aksi terorisme. Sehingga perlu memaksimalkan kinerja aparat intel di lapangan, melakukan koordinasi secara terpadu dengan aparat teritorial serta melakukan kegiatan pembinaan mental dan hukum.

“Optimalkan peran para Babinsa di wilayah masing-masing untuk meminimalisir berkembangnya kelompok-kelompok radikal dalam masyarakat,”ujarnya.

Pangdam menambahkan, Latihan pertempuran kota yang baru saja dilaksanakan oleh Yonif 407/PK merupakan latihan dalam satuan yang bertujuan untuk membina kemampuan tempur prajurit Satpur, Satbanpur dan Satbanmin. Sehingga, senantiasa siap menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks.

“Untuk itu saya berpesan agar latihan pertempuran kota dilaksanakan secara rutin untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan prajurit,”pungkasnya.***

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *