Gelar Rakerda, PKS Brebes Targetkan 8 Kursi di Pemilu 2024
ARAH PANTURA, BREBES – Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Brebes, menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus pencanangan 15 persen suara di pemilu 2024 mendatang.
Rakerda selain diikuti seluruh pengurus DPD, juga diikuti kepengurusan DPC PKS dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes hingga kepengurusan anak ranting.
Hadir pula dalam Rakerda PKS yang digelar di Hotel Dedy Jaya Kota Brebes, Minggu (27/3) , Ketua DPP Bidang Pembinaan Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogjakarta (BPW Jatijaya) PKS, Abdul Fikri Faqih yang sekaligus sebagai Anggota DPR RI.
Dimana beliau memberikan pesan penting kepada jajaran kepengurusan DPD PKS Brebes untuk pemenangan Pemilu 2024 mendatang
“Saya mengingatkan kepada DPD PKS Brebes, untuk bisa melakukan pembenahan khususnya di kepengurusan. Apalagi elektabilitas PKS saat ini tengah naik daun. Makanya dengan Rakerda, saya nantinya berharap dukungan masyarakat terhadap pks tidak semu,” harapnya.
PKS harus kuat membangun pondasi hingga ke tingkat ranting. Kedua harus ada suport kader karena sampai saat ini PKS masih menjadi partai kader belum menjadi partai massa.
“Maka untuk itu, PKS harus bisa menambah massa jika ingin besar. Termasuk soal saksi tidak hanya direkrut namun juga dididik agar tahu apa itu saksi,” ujar Abdul Fikri Faqih.
Abdullah Safa’at dan Abdul Fikri Faqih. /Arah Pantura
Sementara Ketua DPD PKS, Abdullah Safa’at mengakui penurunan kursi di DPRD Brebes pada pemilu yang lalu yakni dari 6 kursi menjadi 4 kursi, diakuinya karena kepengurusan yang belum komplit.
“Kami menargetkan bisa memperoleh kursi 2 kali lipat dari 4 kursi menjadi 8 kursi,” jelasnya
Untuk bisa memenuhi target, PKS telah memiliki kepengurusan yang komplit hingga ke tingkat ranting, termasuk pendaftaran caleg yang sudah mulai dibuka dan termasuk perekrutan saksi.
“Insya Allah 8 kursi atau 15 persen suara bisa kita peroleh di DPRD Brebes di pemilu mendatang,” bebernya.
Abdullah Safa’at menjelaskan bahwa tidak mungkin untuk meraih 4 kursi menjadi 8 kursi hanya mengandalkan potensi kader yang ada.
‘Selain kader yang kami rekrut sebagai caleg yakni dengan mengajak kolaborasi kolaborasi dengan masyarakat umum yang memiliki elektabilitas ditengah masyarakat,” pungkasnya.***
