Warga Prapag Lor Losari Keluhkan Bau Tak Sedap Hingga Muntah-muntah, Penyebabnya Diduga dari Lokasi Ini

ARAHPANTURA, BREBES – Puluhan warga Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Brebes berunjuk rasa dengan mendatangi balai desa setempat, Jumat (15/10).

Warga pun memaksa bertemu kepala Desa untuk mengeluhkan pencernaran limbah di lingkungannya, akibat adanya aktivitas pabrik pengolahan rajungan di desanya.

Saat bertemu pihak desa, salah satu perwakilan warga, Carsini (50 tahun) menyatakan, jika selama ini masyarakat mengeluhkan limbah pabrik tersebut. Terlebih warga belum mendapatkan sosialisasi dari pihak pabrik ataupun dari desa.

“Kami datang kesini untuk menyampaikan keluhannya sebagai warga, adanya bau limbah yang tak sedap menyegat, hingga dirinya dan warga lainnya kerap kali mengalami muntah muntah. Kami juga kecewa karena pendirian Pabrik tersebut, tidak dilakukan sosialisasi kepada warga sini,” Tegas Carsini.

Baca Juga: Mobil Dibobol Saat Ditinggal Sholat Jumat di Jalur Pantura Brebes, Begini Modusnya

Warga berharap keberadaan pabrik pengelolaan rajungan bisa ditinjau ulang bahkan ditutup oleh pemerintah desa karena telah merugikan masyarakat.

Hal yang sama disampaikan Riski Alponio yang mengaku sejak adanya pabrik pengolahan limbah rajungan, ia dan keluarganya merasa terganggu dengan bau yang sangat menyengat.

“Terlebih di rumah saya ada orang tua yang ada gejala sakit. Jadi, kita harapkan bisa segera ditutup,” tegasnya.

Sementara itu, pihak pabrik rajungan yang diwakilkan Kuasa Hukum Adi Gunawan, menjelaskan jika pihaknya mengajak masyarakat untuk menanyakan persoalan limbah ke Dinas Lingkungan Hidup (LH) Brebes.

Mereka pun memita kepada Dinas LH untuk mengecek limbah yang ada di sekitar pabrik dan memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak.

BACA JUGA :  Kecamatan Larangan Jadi Daerah Aliran Sungai, Orang Tua Diminta Awasi Anaknya Saat Bermain

“Kalau untuk perizinan Insyaa Allah lengkap. Tapi, jika dari LH kalau kita (pabrik pengolahan rajungan) diminta untuk tutup insyaAllah kita siap (menutup),” Ungkapnya

“Tetapi jika sebaliknya dari LH memberikan hasil limbah tidak berbahaya dan memberikan solusi penanganan limbah ini harus sama-sama legowo. Prinsipnya dari kami, apapun yang dikeluarkan dari Dinas Ligkungan Hidup akan kita jalankan,” lanjutnya.

Diakuinya, adanya pabrik pengolahan rajungan ini diharapkan bisa berdampingan masyarakat setempat. Apalagi, kata dia, ada beberapa pekerja yang berasal dari warga setempat.

“Secepatnya, dalam waktu dekat ini kita minta dijembatani oleh pihak desa dan perwakilan masyarakat bersama-sama ke (Dinas) Lingkungan Hidup akan mendapatkan solusi yang terbaik. Sehingga tidak ada yang dirugikan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kades Prapag Lor Facrudin Ades Raka mengatakan, pihak Desa akan menjembatani apa yang menjadi keluhan masyarakat. Harapannya permasalahan ini dapat segera diselesaikan.

“Tentu dari pemerintah desa akan menjembatani agar permasalahan ini segera selesai. Sehingga, tidak ada lagi warga atau pihak lain yang dirugikan. Serta kita harapkan masyarakat tetap menjaga kondusifitas lingkungan agar tetap aman,” ucapnya.

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *